Pagi ini aku bangun dengan kepala penuh dengan kebingungan... Memikirkan PR yang belum kukerjakan sama sekali dan memikirkan bagaimana jalan cerita sahabatku yang sangat mengerikan itu, lalu bagaimana cara menghindari dia disekolah, juga bagaimana aku menyikapi setiap hal yang akan terjadi hari ini...
Terbukti bahwa semua itu membuat mood ku hari ini sangat kacau. Bertemu dengannya, bertatap muka, dan kali ini aku yang mencoba terus memalingkan wajah darinya. Aku takut, takut rasa itu kembali dan membuat fikiranku penuh dengan dirinya, lagi.
Saat aku menuju kelas, ku lihat ia berada didepan kelasnya, mau tak mau aku harus melewatinya jika aku tetap berjalan ke arah kelasku yang letaknya dua kelas setelah kelasnya. Akan tetapi keberanian itu tidak datang dengan cepat, aku membalikkan badan lalu menarik sahabat-sahabatku untuk tidak menuju kelasku dulu. Akhirnya kita menuju toilet kemudian berbincang sedikit saat berjalan kearah kelasku untuk memperlama waktu agar aku tidak perlu bertemu dengannya, walaupun harus kuakui ingin sekali aku menyapanya dan memperhatikannya dari dekat, lagi. Saat aku kembali, "syukurlah ia menghadap kearah dalam kelas, haduh harus mempercepat langkah nih", ini yang ada dalam fikiranku saat melihatnya karena aku takut berpandangan dengannya.. Keberuntungan itu tidak ku dapatkan lagi ketika aku hendak keluar dari wilayah mematikan itu, aku berpapasan dengannya dan ia berada dihadapanku, tentunya aku membalas senyumnya, hanya saja itu malah membuat jantungku berdebar lebih kencang, ada rasa sedih, malu, takut, kesal, marah, tapi apa yang kurasakan itu sia-sia karena tidak dapat mengubah keadaan ini, aku hanya tertunduk setelahnya lalu berjalan melewatinya.
"Kenapa disaat aku berharap untuk tidak perlu bertemu dengannya dan mencoba menghindarinya malah takdir yang membuatku terus berada dekat dengannya, sungguh hidup terasa sedang mempermainkanku sekarang ini" fikiran kotor yang muncul dalam benakku ketika itu.
Dua kali ku mencoba untuk terus menghindari dia dan sukses, tapi ada saatnya aku gagal, aku memanglah bukan orang yang handal dalam hal menjauhi orang-orang yang sangat ku sayangi. Ketika jam istirahat dan aku menuju kantin, aku sadar ia sedang duduk ditembok di depan kelasnya, tapi aku berpura-pura tidak melihat dengan terus berjalan dan tertawa kearah sahabatku, padahal dalam hati ini sangatlah miris dan ingiiiiin sekali aku ada disampingnya, duduk dengan canda & tawa.
Ada hal yang berputar-putar dalam fikiranku kini, pertanyaan yang aku pun tidak mengerti apa aku pantas menanyakan ini...
Apa ada perempuan yang merasakan apa yang kurasakan, perasaan yang menghancurkan hati ini, karena ingin sekali aku melupakan orang yang kusayangi, tapi ketika aku melihatnya terbesit harapan untuk menghentikan waktu, karena aku ingin terus bisa memperhatikannya seperti ini tanpa menyakitinya dengan segala keinginan-keinginan ku?
Lupakan sajalah tentang harapan-harapan itu, belum tentu semua itu dapat kuraih kaan.........
Saatnya membersihkan kelas karena esok hari akan diadakan penilaian kebersihan, tepat pada jam istirahat. Dan yang kulakukan adalah, kabuuuurrr.... Haha Kurasa aku sudah cukup memperhatikan urusan kelasku, jadi, kali ini aku yang ingin bersantai :))
Aku hanya dijemput oleh kedua sahabatku (kaya balik sekolah aja dijemput, dan sebut saja mereka Miss.B dan Miss.R), karena sahabatku yang satu sedang meliburkan diri (sebut dia Miss.G). Kita cepat-cepat menuju kantin yang letaknya tidak jauh dari kelasku, ya karena kantin tepat berada disamping kelas-nya. Seperti yang kuceritakan tadi, aku pura-pura tidak melihatnya saat lewat didepannya dengan terus bercanda dengan sahabat-sahabatku, setelah melewatinya dan meninggalkan kantin yang terlihat penuh menuju ke depan kelas Miss.B & Miss.R, aku bertanya pada mereka "tadi ada si itu ya duduk ditembok?" lalu Miss.B menjawab "iya ada, tapi aku juga diem ngga nyapa". Itulah sahabatku, dingin, tapi ia juga bermasalah dengan cerita cintanya, dan inilah saatnya ia bercerita gimana kelanjutan kisahnya ketika kita berkumpul bersama.
"tau ngga tadi malem aku nangis bangetlah si itu smsnya parah banget" sahut Miss.B memulai pembicaraan.
"kenapa sih? sok sok cerita. kamu udah tau by?" jawabku lalu bertanya pada Miss.R
"udah udah" jawab Miss.R
"dia udah aku ceritain tadi. nih baca deh smsnya dia" seraya memberikan handphone-nya padaku.
Saat ku baca isi pesannya, ya, bagaimana tidak sahabatku menangis, kata-kata itu sangat mengerikan, dan bisa menghancurkan perasaan perempuan yang mendapatkannya. Sebenarnya apa yang ada dalam fikiran laki-laki itu (sebut dia Mr.F), sangat menyebalkan, tidak bisakah berikan kata-kata yang lebih baik dan lebih sopan, apa dia kira dia yang terbaik, seharunya ia beritahu apa yang seharunya sahabatku lakukan, bukan mengatakan hal seperti itu, padahal ia sudah mengambil tindakan yang membuat sahabatku sangat bingung harus melakukan apa. Mungkin kau pintar, tapi kau juga bodoh. Kali ini Miss.B tersakiti lagi dengan sikap Mr.F yang hanya mengikuti apa yang ada dalam fikirannya dan hanya melihat hal dari satu sisi lalu mengambil kesimpulan dan keputusan dengan cepat.
Setelah itu giliranku, tapi kemudian berubah karena Miss.R.....
"Aku mau lupain dia!", saat kukatakan itu pada sahabatku, mereka tentu saja tersentak kaget dan spontan berkata "kenapa?" tapi mereka tidak terlalu menekanku untuk menjawab kenapa aku ingin melakukan hal yang bisa membuatku sangat sedih. Lalu Miss.R mendekat padaku seraya mengatakan "Aku juga mau lupain Mr.M, apa yang kamu bilang itu aku banget yan, walaupun aku cuma kagum dengan sikapnya, mungkin dia fikir aku sama dengan anak perempuan yang lain". (Mr.M sebagai sebutan orang yang Miss.R kagumi) Aku hargai pilihannya untuk melupakan Mr.M, dan aku tidak lagi berteriak memanggil nama Miss.R saat ada Mr.M didekat kami, walaupun aku tetap spontan memberitahu Miss.R ketika Mr.M berada didekat kami. Aku merasakan bagaimana sulitnya menjaga perasaan ini tetap hadir, jadi aku mengerti mengapa Miss.R memilih pilihan itu.
Hmm, tunggu kisah selanjutnya ya para readers, hari ini kepalaku sakit buanget sejak disekolah tadi, dan sekarang suaraku mulai menghilang.. Istirahat, adalah pilihan terbaik... :)
Keep Spirit !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar