Still in the same day..
Berita baik yang kudengar dari sahabat-sahabat membuatku sangat-sangat bahagia. Hanya saja, dibalik itu aku merasa lemah. Aku benar-benar bukanlah apa-apa, kemelut dalam hati pun dimulai "Aku menyukainya, aku juga menyayanginya. Aku tidak berharap dapat memilikinya, tapi aku ingin dia menganggapku, mendapatkan perhatiannya dan kasih sayang yang tulus... seperti mereka!"
Orang-orang yang ku sayangi telah mendapatkan apa yang menurutku sulit untuk kuraih, dan aku tahu itu membutuhkan proses bukanlah waktu yang singkat untuk meyakinkannya. Aku turut berbahagia dengan kebhagiaan mereka, tetapi tetap terbesit rasa yang sulit ku ungkapkan, rasa yang menurutku tidak sepantasnya aku rasakan. Rasa itu membuat gejolak-gejolak dalam diri antara menginginkannya tetapi juga tidak untuk kumiliki karena ketakutanku yang tiada henti berfikir bagaimana jika diriku tidak bisa menjaganya nanti, menjaga apa yang ia percayakan padaku. Membuatku sangat lemah.
Siang itu...
Kurasakan sesak didada ketika ia menatapku dingin seolah aku hanyalah sebatas orang yang dikenalnya dan tak pernah terjadi suatu apapun diantara kami. Aku yang berjalan tepat dihadapannya takut dan segan sekali untuk menatap wajahnya, tapi aku rindu memperhatikan dirinya yang selalu bisa membuatku merasa aku adalah aku yang berguna. Tepat saat aku menoleh dan memperhatikannya selama beberapa detik, ia menatapku dan tersenyum tipis lalu kembali sibuk dengan ponsel yang digenggamnya. Tatapan matanya itu seolah berkata "pergilah, aku tidak membutuhkanmu". Sikap dingin yang baru sekali itu ia perlihatkan membuatku sangat takut dan sedih. Hilang, ia benar-benar hilang, ia yang pernah ku kenal kini pergi dan seolah lupa dengan diriku. :((
Mungkinkah diriku yang terlalu sensitif dengan apa yang ia lakukan padaku? Tapi mengapa ia perlakukan aku seperti sengaja menjauhi, mengabaikan, dan membiarkanku terus berharap juga kebingungan bak anak kecil yang kehilangan ibu dari sisinya?
Keadaan ini membuatku tenggelam dalam khayalan, dan khayalan yang seketika muncul ketika aku mengingatnya adalah "aku selalu bisa bersama, tersenyum dan tertawa saat didekatnya, jalan bersama, dan dia hadir disaat aku membutuhkannya begitu pun aku hadir saat ia membutuhkanku, membiarkan aku larut dalam kasihnya, dan terbenam dipundaknya saat aku merasakan lelah, juga ketika kita saling menghargai dan menutupi kekosongan dan kekurangan dalam diri masing-masing"
Tapi yang ku yakini sekarang ini adalah benar-benar hanyalah SEBUAH KHAYALAN semata, khayalan yang hanya akan membuatku terus bertompang padanya. :')
Kali pertama aku merasakan rasanya menyukai dan mencintai, penuh dengan kasih & sayang, serta kebahagiaan yang tidak terbatas. Walau pun sikapnya dingin dan seolah tidak peduli dengan adanya diriku, tapi aku harus bisa mengerti bagaimana menyikapi setiap hal yang terjadi antara aku dan dia, sehingga aku bisa dapatkan ketenangan hidup. Dan walau pun hanya aku yang tahu, ku mencoba membiarkan ia yang tak mengerti bisa menjalani hidupnya dengan damai tanpa tekanan atau rasa bersalah padaku karena perasaan ini. :') :') :'))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar