Minggu, 04 Desember 2011

Ooopss

"Senyum yang menghiasi wajahnya sungguh menyejukkan hati, begitu pun dengan segala perilaku baik yang ia lakukan, seorang gadis cantik yang selalu terlihat ceria dengan segala hal sulit yang harus ia lalui sendiri"


    Beberapa waktu lalu aku hanya bermimpi lalu merasakan kehadiran seseorang yang kini benar-benar ada dalam hidupku. Walaupun aku belum mengerti dengan semua yang sedang terjadi, aku cukup bahagia dengan sosoknya yang selalu hadir di hidupku. Dia yang menyayangiku, Dia yang memberiku perhatian lain, Dia yang melindungiku, Dia yang membantuku bangkit dari rasa sedih yang selalu datang padaku akhir-akhir ini, Dia nyata.


Sahabat,,
    Apa aku sahabat yang baik? Entahlah.. Mereka memusuhi aku, dan aku sangat merasa bersalah. Aku yang tak bisa adil pada sahabat-sahabatku. Satu sisi aku mulai dekat dengan teman-temanku dikelas, yang mulai kuanggap sebagai sahabat, tapi aku juga ngga mau kalau sampai jauh dari sahabat yang selalu ada untukku dalam keadaan apapun. Mereka yang ada untukku disaat aku jatuh dan terpuruk dengan keadaan sekolah baruku tahun lalu, dan mereka yang sukses membuatku bertahan untuk tetap disekolahku, karena aku sangat bersyukur memiliki sahabat sebaik dan sedekat mereka, aku ngga mau kehilangan mereka. Apa yang harus aku lakukan setelah apa yang aku perbuat kemarin? Aku takut untuk bertemu, atau sekedar menyapa, menatap wajah mereka pun aku takut.


    Tapi disisi lain aku bahagia, karena ada seorang gadis yang menganggapku sebagai sahabatnya. Tes Vocal, suatu hal yang sangat amat aku takuti, saat itu aku bersama 3 teman sekelasku (yang telah aku anggap sahabat semenjak aku mulai berani cerita-cerita pada mereka, walaupun ngga penting), mencari guru seni musik bermaksud untuk tes vocal, saat tiba waktu temanku yang menyanyikan sebuah lagu berjudul -FOREVER MORE- iya bernyanyi sangat sangat bagus, dan aku ikut terhanyut dalam lagu yang ia nyanyikan, namun seketika saat lirik-lirik terakhir ia meneteskan air mata. Aku kaget, awalnya aku kira ia hanya menghayati lagu, tapi setelah selesai lalu ia duduk disampingku, ia malah menjadi terisak, aku tanya "kenapa, cerita dong sama tian", dia menjawab dalam isaknya "awalnya aku gatau lagu ini mau buat siapa, tapi pas lihat kalian sampai segitunya, aku ngerasa bener-bener punya sahabat yang..." kelanjutannya ngga kedengeran soalnya dia nutupin mukanyaa. Masih dalam tangisnya ia mengambil ponsel lalu mengetik sesuatu dan terlihat nama dilayar ponselnya UMI, yah ia mengirimi pesan pada ibu nya, entah apa isinya, tapi ketika aku tanya memang ia mengirimi pesan pada ibu nya. Saat ia mulai terisak aku merangkulnya dan menangis haru, dengan satu temanku yang lain, sedangkan satu lagi temanku sudah keluar terlebih dulu karena ia ada latih tanding basket. Rasanya ditukar dengan jutaan bahkan milyaran uang pun tak kan sebanding dengan kebahagiaanku mendengar kata-kata yang ia ucapkan. Namun setelahnya aku menangis karena aku teringat akan sosok-sosok sahabatku yang menjauh karena aku yang tidak bisa menjaga mereka, aku merasa hancur, aku tidak bisa berbagi kebahagiaan ini dengan sahabatku yang lain.


    Selesai tes vocal, kita ke kelas lagi buat ngambil tas, eh didepan kelas sharing sebentar terus balik, pas balik tuh kita ngomongin suara Dia pas lagi tes vocal, so amazing, so cool, everything, and i very proud of him, like i proud of her. Aku teriak "gila yah tian tuh merod abis pas dia nyanyi, suara nya itu loh, merinding da aselinya... untung ngga kebagian di kelas", Miss.D bilang "iya tuh suaranya bagus banget, hebat!!", Miss.AL "iyalah hebaat, hahaha", kita biasa aja ketawa-ketawa dengan suara yang sedikit teriak, eh pas menuju lorong dia ada sama si orang yang gamau aku sebut namanya lagi, ada dikantin dan dipaling pinggir. Miss.D lari duluan, nah aku masih sempet dadahin Dia terus ngibrit lari deh, sedangkan Miss.AL yang bingung malah jalan dengan santainya. Udah lewat lorong Miss.AL tanya kenapa, Miss.D jawab "parah parah, pas banget dia ada disitu, kedengeran ngga yah?", aku jawab "iya iih, parah, kedengeran ngga yah, ada si itu pula, geeeerrrr, ahh biarin aja sih, da emang bagus suaranya, hehehe", Miss.AL "oh iya, aku baru sadar, kita tadi ngomongin dia ya", aku jawab lagi "Astagfirullah syah, baru sadar, udah ah ayu ke mesjid, biar entar tian tanya dia aja denger atau ngga". Hal memalukan deh kalau beneran kedengeran Dia, aku puji-puji dibelakang, tapi untung nya sih ngga papasan didepan kita, itu malah bisa lebih shock lagi.. #kurang lebih percakapannya begitu


    Ternyata hidup itu memang sangat membutuhkan kehadiran sosok orang lain ya. Bagaimana cara kita menjaga dan mempertahankan kecocokan sama sulitnya dengan mendapatkan seorang sahabat. Aku pasti mementingkan sahabat-sahabatku dari pada diriku sendiri, karena aku ngga mau sampai hal dulu terjadi lagi, sampai dianggap hanya mementingkan urusan sendiri padahal aku udah coba buat ngasih perhatian buat mereka dan mengesampingkan urusan aku sama dia. Lagi-lagi waktu yang ngga tepat bikin keadaan ini semakin rumit, saat mereka bisa ada untukku, Dia dan sahabatku dikelas juga ada. Kadang aku berfikir pengen banget bilang gini, "kalian tu kenapa sih, kalian kan deketan bisa selalu ngumpul dan ngerjain apapun barengan, guru-guru pun banyak yang sama, pasti tugas ngga jauh beda, sedangkan tian jauh dan harus ngapa-ngapain sendiri, masa tian mulu yang harus nyamperin kesana, tian juga punya kesibukan dikelas, bukan tian ngga mau, tian berusaha sendiri dikelas", tapi satu sisi saat aku katakan itu berarti aku egois dan makin terlihat bukanlah tipikal orang yang bisa bagi waktu.


    Mimpiku malam ini sangat mengobati rasa rindu pada mereka, setidaknya bisa berbicara dalam mimpi dan bercanda, melihat tawa mereka rasanya seperti kembali ke masa-masa kita sering hangout bareng. Aku enggan dekat dengan teman-teman dikelas karena aku tau posisi mereka yang belum bisa dekat sama teman-teman kelas mereka, jadi aku harus tetap berada dipihak mereka. Aku juga belum bisa bilang aku mulai nyaman dikelas karena aku takut mereka berfikir aku akan sering-sering dikelas, atau jadi sombong atau apalah. Yah walaupun disisi lain aku ngerasa anak-anak dikelas agak aneh sama aku yang kerjaannya ke kelas lain mulu, tapi mau gimana lagi, demi mereka. :)

"Perjalanan hidup harus bisa dilalui dengan tenang, pelajaran yang harus aku ingat untuk waktu mendatang, dengan kejadian demi kejadian yang terjadi kemarin aku mengerti kalau semua hal pasti ada jalan keluarnya, hanya membutuhkan sedikit waktu untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi dan bagaimana menyelesaikannya"

"Menangislah selama kau masih mampu Menangis, karena Menangis tidak selalu menandakan kesedihan. Ketika seseorang tidak terlihat menangis dalam kesulitannya berarti batinnya sedang menangis dan itulah titik puncak kesedihan yang sedang dialaminya" #Alibi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar