Minggu, 29 Januari 2012

~~~~

      Dulu ngabisin waktu buat belajar dan baca, sekarang malah cuma bengong-bengong dan berimajinasi yang ngga jelas. Dulu kerjaannya mengumpat sifat-sifat cewe yang berlebihan, sekarang malah ngerasa kalau aku yang berlebihan. Dulu ngga peduli sama makhluk yang disebut cowo, sekarang jadi jalanin hubungan sama cowo (yang ini jelas, kan aku normal, hanya ngga pernah kepikiran aja sebelumnya). Dulu benci banget sama cowo so ganteng, sekarang jadi lebih gapeduli tapi ngga se-sensi dulu. TAPI, semua sudah berlalu, dan hal yang menoreskan luka pun harus terhapuskan. Setidaknya hari ini, esok, dan seterusnya akan dan harus lebih baik. Jangan mengoreh masa lalu yang, emm kadang aku pikir gapenting, tapi ya gimana yaaaa.. hehehe (IKLAN)
      Beberapa waktu lalu di bikin bingung lagi dengan pernyataan "Planning for the future", haduuuh ikut Intrpreneurship Training malah bikin kacau . Tujuan hidup, cita-cita, hal yang akan diraih, semua itu pasti terpikirkan, tapi ngga se-kongkrit dan se-spesifik itu.
Ex:
2013 => Graduate from high school! Study at the best univ, sometimes i wanna study abroad (in my imagine) !
2017 => Graduate from univ! Cumlaud! Working at famous company! or Study again! Get freedom, and get more experience! Enjoyed my life!
2020 => Get merried!
      See, ngga ada hal yang menarik, karena dalam benak aku hanya melakukan hal terbaik, jadi terkadang (atau mungkin selalu) aku hanya menuruti apa yang orang tua katakan. Aku yakin apa yang mereka katakan untuk kebaikanku juga, termasuk mencekokiku terus dengan kalimat "ayo belajar yang pintar, biar nanti bisa masuk kedokteran", wow rasanya aku benar-benar harus jadi seorang dokter, tapi aku ngga pernah merasa kalau aku ngga bisa mewujudkannya, hanya saja ketertarikan aku untuk jalani itu tidak sebesar harapan mereka, mungkin. But, karena aku pun belum memilih, jadi apa boleh buat, terus ikuti mereka.
"Just flow it!"
      Aku pikir hidup itu yaudah jalani aja, tapi ternyata ngga bisa, karena semua hal dalam hidup itu ngga bisa dibiarin gitu aja. Ada yang harus dipertahankan dan harus diraih. So, how about me? Apa yang harus ku raih? Tetes demi tetes air mata terus keluar hanya karena aku belum memiliki impian. Aku yang terlalu ngga peduli dengan hal lain, akhirnya hancur karena sikapku ini. Terpuruk dalam diam, dibalik senyuman yang penuh dengan kekacauan.
      Hal yang menurut orang lain sepele ini adalah kesulitan terbesar, karena menyangkut masa depan. (sejak kapan aku memikirkan masa depanku?) Membayangkannya pun aku bingung, karena aku ngga tau apa yang menjadi keinginanku, rasanya hari itu semalaman aku seperti orang gila.
      Saat sulit kaya gini aku jadi ingat kata-kata seseorang yang telah aku anggap sebagai kakakku sendiri, ketika itu aku yang penuh dengan berbagai masalah, dan aku merasa sangat kacau, tapi aku bisa menyelesaikannya, beberapa waktu kemudian saat aku merasa asing karena aku tidak terbiasa sendiri, kehilangan semua orang yang aku sayangi yang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, dan ia berkata "Tina bisa lewatin masalah-masalah kemarin sama anak-anak yang lain, kakak yakin pasti masalah ini juga bisa dilewatin", (kurang lebih gitu), yah setidaknya kali ini aku juga bisa lebih kuat dengan kata-kata itu.
      Walaupun banyak hal di masa lalu yang mengerikan, tapi tetap ada saja hal yang baik yang harus terus diingat. Kebaikan-kebaikan mereka, dan hal menyenangkan yang pernah dilewati, setidaknya mengurangi rasa rindu saat aku dan mereka yang aku sayangi tidak berada sedekat dulu.
      Rasa kehilangan itu lebih terasa ketika pada kenyataannya kita berada dekat tetapi seperti tak saling mengenal, atau simpelnya kaya cuma temen biasa. Padahal kita baru ketemu 1,5 tahun yang lalu, tapi rasanya udah lamaaa banget kenal sama mereka, kerasa pas beda kelas, dan sekarang salah satu diantara kita harus lebih jaim, karena dia terpilih jadi ketua Rohis sekolah. Terbayang tawanya, jahilnya, betenya, gilanya, teriakan dan sapaannya dia, kangen bangeeett!!! Sekarang berubah jadi lebih berwibawa, ya jujur sih lebih keren, tapi tetep aja, rasanya kaya ngga kenal dia kalau dia kaya gini. Tapi, dia bilang kalau diluar area sekolah dan kita lagi ngumpul, dia bakal kaya biasa lagi, semoga yaaaa......  Sahabat paling ganteng dan keren, sedikit gila juga. Hehehe (gimana ngga paling ganteng, orang cowo sendiri) Miss you all!! :-*
      Katanya susah untuk bisa mempercayai orang lain, tapi kenapa tidak untukku. Aku mempercayai orang-orang yang aku sayangi. Hal apapun yang mereka lakukan dan katakan, aku yakin semuanya untuk kebaikan kita. Sampai akhirnya kepercayaan itu sirna dengan apa yang dilakukannya, orang yang dulu pernah aku kagumi dan sebelumnya sempat menjadi sahabatku. Setelah kejadian itu aku takut memilih, menilai, dan mempercayai orang lain. Ketika aku mau mencobanya lagi, dan bertahan untuk melewati hal-hal yang sulit, aku mulai mengerti betapa sulitnya menjaga daripada memilih. Beberapa bulan terlewati, semua tanpa status yang jelas, dan aku merasakan ketidak nyamanan dia dengan hubungan ini. Kembali lagi, aku bukan takut mengikrarkan hubungan ini, tapi aku takut ketika semua berakhir dengan perpisahan. Dan kini aku tau kalau aku benar-benar belum bisa meyakinkan dia kalau aku menyayanginya.
      Pernyataan demi pernyataan yang dilontarkan cukup membuatku semakin kehilangan asa, ditambah lagi dengan satu pernyataannya dijejaring sosial itu, yang membuatku membatu. Tetesan air mata ku seketika terhenti, dan aku tak rasakan apapun. Entah apa yang harus kukatakan, begitu bingung bagaimana menjelaskan apa yang ada dalam pikiranku. Hanya merasa sendiri, dan kosong tanpa asa. Aku cuma mau bilang "Aku tulus sayang sama kamu".
      Banyak orang bilang kalau aku masih seperti anak kecil, dan aku sangat tidak menyukai sebutan itu. Tapi terkadang aku menyadari mengapa mereka katakan itu karena aku memang selalu ingin merasakan kebahagiaan dalam hidupku, tanpa memikirkan kesulitan apa yang sedang atau akan aku hadapi. Makanya masalah-masalah yang hadir dalam hidupku yang sering membuatku sedih, berlalu seperti angin dingin yang berhembus dimalam hari, karena aku bisa kembali menjadi gadis yang ceria keesokan harinya dengan melepaskan semua masalah dan kesulitan itu ketika aku terjaga dalam tidurku.

Selasa, 17 Januari 2012

Tidak Berjudul

     Cinta yang hadir tanpa disadari, memperindah warna-warni kehidupan, menemani jiwa & raga dalam hari-hari selanjutnya. Keterbukaan, kenyamanan, kemesraan, serta kasih sayang yang terjalin menyatukan keduanya yang kemudian membuatnya terlihat serasi. Keistimewaan sebuah hubungan yang terikat status semu menjadikan masa muda menjadi masa terindah.
     Putih-Abu, awal dimana aku mulai menyukai seseorang dan merasakan hal yang berbeda. Melupakan harapan di masa lalu, dan menjalani yang kini ada dihadapanku. Pahitnya suatu hubungan yang kulewati sempat menorehkan luka dihati, dan membekas. Namun, dengan berjalannya waktu, bekas luka itu mulai memudar, dan kemudian tertutupi oleh hadirnya ia dalam hidupku. Meyakinkan diri untuk dapat menerimanya tidak semudah mengedipkan mata. Banyak hal yang hingga kini masing sering terbesit dipikiranku, walaupun sebatas melintas lalu menghilang, tapi hal itu yang kadang bisa melemahkanku, atau menguatkanku. Merasakan rindu, cemburu, takut kehilangan, dan hal yang belum pernah aku temui. Seperti inikah perasaan gadis yang sedang mencinta? Aku yang sering mencibir kaumku sendiri dalam hati, baru mengerti bagaimana kegelisahan mereka.
     Keadaan yang tidak menentu yang menerpaku seakan hilang terbawa angin dengan kehadiran orang-orang yang ku sayangi. Sikap dan perhatian mereka memberikanku kekuatan untuk bisa menghadapi segala hal yang terjadi dalam hidupku. Kebahagiaan itu muncul disaat aku mulai merasa berada dalam kegelapan. Terima kasih banyak sobat ! :)

Minggu, 15 Januari 2012

Adult ??

     Didalam sebuah kehidupan itu akan selalu hadir kebahagiaan, kesedihan, kepedihan, kesal, amarah, dan semua perasaan lain sebagaimana kita mengaturnya. Sebenarnya setiap saat kita bisa selalu rasakan kebahagiaan, ketenangan, dan kenyamanan itu. Ya aku sadar, semua emosi yang menyelimuti diriku hanya menghancurkan diri sendiri, begitu pun dengan keegoisan yang aku miliki. Tidak cukup dengan kesabaran, tapi dengan sikap lain, juga bukan dengan menyalahkan diri sendiri. Kenyataan hidup itu sangat pahit, tak ada seorang pun yang tahu bagaimana hidupnya kelak, dan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Masalah sesulit apapun akan bisa terselesaikan dengan berfikir rasional.
     Hal yang harus ku lakukan ketika merasa tidak nyaman dengan keadaan yang sedang aku hadapi adalah tetap tersenyum, dan perlihatkan pada mereka bahwa aku baik-baik saja. Karena aku rasa dengan tersenyum pada orang lain, lalu kembali mendapat senyuman mereka itu cukup menenangkan hati. Dan tetap berpikir positif dengan apa yang akan aku hadapi selanjutnya.
     Aku mulai mengerti mengapa seseorang yang berumur 17 tahun atau akan menginjak umur 17 tahun itu disebut dewasa, selain memiliki lebih banyak pengalaman, mereka juga mulai mengerti caranya mengontrol emosi, dan harus bisa memilah mana hal yang menurutnya baik dan tidak, setidaknya mereka tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi orang lain juga.
     Perubahan yang dengan cepat meningkat, menyadari bahwa aku adalah seorang gadis yang beranjak dewasa. Emosi yang mulai meluap-luap, dan perasaan yang tidak menentu, serta fikiran-fikiran yang melayang bagaikan burung yang terbang bebas, aku lah seorang gadis yang sedang mengalaminya. Banyak hal yang ingin ku ketahui dan ku mengerti, juga bagaimana aku harus menghadapi hal itu saat mengalaminya.  Dengan banyaknya hal yang menungguku didepan membuatku perlu merubah diri. Aku harus memilih, tapi aku pun tak tahu apa yang baik bahkan yang terbaik untuk diriku sendiri. Rasa kacau saat aku terpejam dan fikiranku mulai masuk dalam kegelapan, dan disaat aku membuka mata, aku harus kembali meyakinkan diri akan apa yang sebenarnya harus aku percaya dan aku jalani. Salah satu kesulitan yang ku rasakan adalah, meyakini diriku sendiri bahwa apa yang telah terpilih akan bisa berjalan dengan baik.

"Tuhan, Engkaulah yang selalu temani aku dalam keadaan apapun. Berikanlah hamba-Mu ini kekuatan untuk dapat menjalankan semuanya dengan baik. Sebuah kehidupan yang Kau anugerahkan padaku tak kan ku sia-siakan hanya karena ego dan nafsu sesaat yang muncul dalam diriku."