Kamis, 16 Februari 2012

coklat - jangkrik - kantin - musik

Praktikum Fisika ====> Praktikum Biologi ====> Agama ====> Matematika
     Kocak tiada tara deh ya dua hari kemarin tuh.... Hahaha
     Makan coklat dari cadid pas praktikum fisika,, karton yang dipotong tak teratur, buat garis dan hasilkan titik perpotongan. Hasil praktikum, ada ;
dik   : m; d; g;
dit    : Momen gaya...?
jwb : Momen gaya = W.d = (m.g).d

     Kehilangan jangkrik pas praktikum biologi karena hadi goyang-goyangin tabung plus teriak teriak dan aku dengernya pas dia bilang "Oksigen..... oksigen...", terus kita foto-foto juga deh pas guru biologinya lagi keluar Lab (rasanya jadi termasuk orang-orang yang jenius dengan berpakaian lengakap dengan jas Lab) Hihihihihi... *foto menyusul yaaa* Ada juga jangkrik gelonggongan karena disuntik cairan eosin sampe badannya ngegembung penuh cairan merah itu,, padahal digeleonggong juga belum tentu laku dijual yaaa. Hehehehehe
    Lanjut pelajaran agama, tiba-tiba temen disebelah barisan aku manggil "tin...", waduh ada apa yah ko tiba tiba manggil....
"ini, jangkrik.." katanya polos dengan tawa yang ditahan olehnya.
"kenapa jangkriknya,, mati,," jawabku singkat dan mengambil jangkrik itu.
"ini jangkrik masuk ke celana cadid... hahaha..." tawanya lepas setelah mengatakan apa yang sedari tadi ingin dia katakan, dan aku iseng melempar jangkrik yang mati itu ke depan, tapi tidak tepat sasaran... Hehehe
     Mendengar pengakuan Sansan tadi jadi bikin aku juga ikut ketawa dan langsung teriak "Hadiiiiiiiiiiiiii,, hadi, hadi, jangkrik yang tadi hilang itu yaaahh, masuk ke rok-nya cadiiiid!! Hahahahaha.." Hadi yang lagi mengerjakan pr matematika langsung menoleh dan ikut ketawa. Teman-teman yang sekelompok dengan aku pun ikut ketawa puas mendengarnya, karena ulahnya hadi malah bikin cadid geli, karena menyangka semut yang masuk ke dalam rok-nya itu, tapi ternyata jangkriknya hadi.... Hihihihihihi
     Oh iya, sebelum kejadian itu, pas awal pelajaran agama, ada teman aku juga nih yang tumben-tumbenan ngajak keluar kelas, dan ajakannya ituloooh, ngga disangkaaaa bangeetttt, dia minta ke kantiiinn.... Hahahaha kayanya rury terhipnotis abis baca postingan aku yang sebelumnya, itu tuh yang aku sama si cumi jajan ke kantin pas pelajaran b.inggris, hehehe pas nyampe kantin dia bilang gini, "tian tian iih, ayoo jajan jugaaa, jadi aku ngga ngerasa dosa sendiri..." hahahahahahaha aku ngakak banget dengernya, wong yang mau jajan dia, yang minta dianter dia, kok dosanya mau bagi-bagi yaaaa... Hahahahaha
     Next, pelajaran matematika, materi tentang komposisi fungsi, yah kurang lebih gini :
(f 0 g) = f (g(x)) atau (g 0 f) = g (f(x))
(f 0 g 0 h) = f (g(h(x)))
(f 0 (g 0 h)) = ((f 0 g) 0 h)
"Tugas ! Kerjakan latihan 6.2 No. 2,3,4,5,6 dan latihan 6.3 semuanya. Ibu tinggal dulu ya, jangan ada yang ribut, ibu mau sholat dzuhur dulu..." perintah sang guru matematika yang sering aku panggil Miss.Cantik atau Ibu Cantik, karena nyatanya gurunya memang cantik dan gahol getoh, hehehehe, dan karena akrab sama murid, +baik hati. Ada satu lagi guru yang sama kaya guru ini, sama-sama cantik, ramah, dan baik hati, ya, guru sosiologi aku waktu kelas X, sekarang merangkap sebagai Wakasek.Kesiswaan, paginya ketemu di depan gerbang hitam, seperti biasa "ayo buka jaketnya, si geulis-nyaa..." dengan tawa ramahnya, aiih aiih, mentang-mentang deket yah, jadi sundanism gitu, hehehehe. Eh eh, balik lagi ke pelajaran matematika, setelah gurunya keluar ada salah satu anak cowo yang entah siapa, aku ngga lihat, nyalain musik pakai speaker, menyenangkan sih, kalau aja tiap pelajaran bisa kaya gitu, dijamin ngga akan mumet deh walaupun masuk jurusan IPA, Hahahahaha... Anak laki-laki yang lain terlihat senang, dan tetap mengerjakan tugas yang diberikan, sebenarnya bukan hal yang buruk kan ada musik yang sengaja diputar dikelas, dan yang kaya gini nih yang bisa ngerefresh anak-anak dari kejenuhan dikelas..
     Ngga lama kelihatan ibu cantik ngintip dari jendela, tapi mukanya terlihat tersenyum atau mungkin sedikit tertawa, tapi ibu-nya ngga langsung masuk... Aku bilang aja sama nunu, "nu si ibu diluar tuhh,,, hahaha" tapi nunu nya dingin-dingin aja, "ah masa,,,," sedikit melirik dan nanya lagi, "mana?", ya aku jawab aja"itu tadi nongol di jendela, hahaha, biasa aja sih, da ngga akan dimarahin juga...".... Yah bener aja, pas si ibu masuk cuma senyum-senyum sambil nunjuk speaker didepan, dan nanya gimana tugasnya, terus lanjutin nerangin sedikit-sedikit, tapi musiknya ngga langsung dimatiin, cuma dipelanin..... Hahahahaha seruuu!!
     Balik sekolah,, latihan lagi untuk perform seni musik, haduuuuh parah banget deh, ngga masuk masuk sama nadanya,, dan yang ada karena kelambatan atau kecepetan pas nyanyi jadi bikin para anggota yang lain ketawa mulu,, apalagi pas Sansan ngitung ketukan konga yang ketujuh dan dia harus nyanyi, jadi gini deh, "juhhciiiinnnntaaa......." maksa bangetttngetngetnget, haha otomatis semua yang ada disitu ketawa laaaahhh... Hahahahaha (lagu "Cintaku" dari Chrisye)
     Kegilaan-kegilaan dua hari yang lalu itu bisa termasuk dalam kegiatan dalam menikmati hidup... Hehehehehe

*tetep aja sih ada yang bikin sedih kemarin, tapi yasudahlah, aku kan harus terlihat ceriiaaa didepan orang lain, untuk menebar virus bahagia dan tersenyum*

Kamis, 09 Februari 2012

tears**

     Waktu terus berjalan dan umur untuk hidup didunia semakin berkurang.
     Menikmati hidup itu bukan berarti tidak menangis, karena dengan menangis bisa membuat jiwa seseorang menjadi lebih tenang, dengan menangis dapat meluapkan segala emosi yang sedang dirasakan.
     Mungkinkah aku salah berdoa, menginginkan kehilangan tangis dalam hidupku. Aku berusaha tegar melalui setiap cobaan dan menahan air mataku untuk tidak menetes namun pada akhirnya selalu dengan mudah mengalir begitu saja, kemudian aku mohon pada Tuhan bantu aku untuk tidak menangis lagi, jadilah aku yang kini bak manusia tak berasa. Lebih menyedihkan ketika aku merasakan sakit didadaku karena batinku menangis dan aku tak bisa mengurangi kesedihan serta sakitnya dengan meluapkan semua itu dengan meteskan air mata. Aku rasa meneteskan air mata itu seperti melepas / membuang segala hal yang memberatkan aku (bukan berat badan yaaa), kekesalan yang tak bisa aku ungkapkan, kesedihan yang membelenggu, kemarahan yang menghancurkanku, ketidak percayaan diri, keputus asaan yang hadir, semua bisa hilang seketika. Malam yang indah menemaniku setiap kali aku lelah, melepas segala hal yang sulit, dan esok semua akan berubah, well, more better than before.
     Hari ini, semua ngga semudah dulu, aku ngga suka dibilang cengeng, atau gampang nangis, tapi semua itu ngga berarti setelah aku rasakan lebih menyakitkannya ketika aku ngga bisa nangis. (Hmm, atau kantung air mata aku rusak ya, kaya kotak ketawanya squidward, jadi harus dapet donor dari spongebob, hehe aku rasa setting-an dihati aku yang error, kaya pascal, ada tulisan "syntax error", haha haduh makin kaya orang stres akut dah). Well, marahnya, kesalnya, sedihnya, bingungnya aku hilang gitu aja, rasanya ngga ada tempat dalam diri aku untuk merasakan semua itu, ketika aku marah atau kesal, aku selalu menangis untuk melepasnya, tapi sekarang, dengan aku terdiam, semua bagai terhempas angin, dan aku tak rasakan apapun. Aku seolah tak peduli dengan semua yang terjadi, kemarahan, kekesalan, kesedihan, dan hal-hal yang kualami lainnya. Apa akan serupa dengan rasa sayang yang aku miliki, apa kasih yang ada pun akan hilang juga, seperti semua hal yang telah hilang dari dalam diriku. Aku mulai bingung dengan bagaimana membedakan rasa sayang pada satu orang dengan orang yang lain, cukup membuat semua orang bahagia, semua sama, aku sayang mereka. Lalu apa? bagaimana? (Apa hal kaya gini yang termasuk dalam kategori seorang remaja labil?)


     Aku kembali menangis, menangisi diriku sendiri, menangis karena tak bisa menjadi lebih berguna untuk orang yang aku sayangi. Banyak hal yang ingin aku lakukan, tapi aku takut untuk memulai dan melakukannya. Entah apa yang membuatku berpikir dua kali. Dengan seketika air mata menetes ketika aku tau aku tidak pernah berguna. Aku jadi marah pada diriku sendiri, aku kesal, dan kembali aku bersahabat dengan dinding kamarku, siap menemaniku dan membantu meluapkan amarahku.


     Tuhan mendengar doa-ku dan mengabulkannya, aku memohon, lebih baik aku seperti manusia yang tak berasa, tapi apa bisa aku disebut manusia ketika aku tak miliki asa? Aku tak berpikir panjang akan hal itu. Dan apa bisa semua itu aku miliki kembali setelah semua ini terjadi?
Kembalilah, kembali wahai semua asa yang tlah hilang dariku.......